Kamis, 05 Maret 2009

Bergaya hidup surga

ebagai manusia pada umumnya tentu wajar jika kita mempunyai keinginan untuk hidup enak, bahagia, tenteram. Lebih-lebih pada jaman sekarang yang dimana kehidupan serba susah, Harga bahan pokok melambung tinggi, krisis ekonomi merajalela. Pasti dari kita semua ingin terlepas dari belenggu kesusahan itu. Namun, seperti apakah hidup yang enak, bahagia, tenteram, dan sempurna itu ? Hidup yang paling sempurna itu adalah kehidupan di surga. Seperti apakah gambaran kehidupan surga itu, gambarannya antara lain:
Tercukupi sandang, pangan, papan
Allah berfirman : ”Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang . dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya". (QS. Thoha ayat 118-119).
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa kehidupan Nabi Adam di surga, tidak pernah kelaparan dan kehausan, tidak kepanasan, dan tidak hidup tanpa busana. Dari situ dapat kita ambil sebuah gambaran hidup sempurna dan sejahtera bila terpenuhi sandang, pangan, dan papan kita.
Tapi, kita lihat di berbagai media, baik media elektronik maupun maupun media cetak, seolah selalu menghiasi kasus-kasus kelaparan, kesulitan air bersih, kekurangan sandang, dan kehilangan tempat tinggal. Itu semua merupakan tanggung jawab kita sesama muslim agar kita semua dapat berbagi kehidupan bergaya surga.
Terhindar dari perkataan yang sia-sia dan menimbulkan dosa (Aman dari Fitnah)

Artinya: “Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa. Akan tetapi mereka mendengarkan salam” (QS. Al-Waqi’ah : 25-26)
Maksud ayat diatas adalah kehidupan di surga itu tidak pernah membicarakan sesuatu yang mubadzir, seperti membicarakan hal ini, hal itu tanpa tahu pokok permasalahannya. Dan juga tidak membicarakan sesuatu yang menimbulkan dosa, yakni seperti membicarakan aib seseorang, menggosip, dan menjelek-jelekkan orang lain.
Berkumpul dengan orang-orang yang seiman
Berkumpul dengan istri, anak, cucu, bahkan tetangga dan masyarakat yang seiman. Tentunya akan sangat menyenangkan, di surga segala sesuatu serba menyenangkan karena sangat besar ni’matnya. Tak ada rasa sedih, gundah, pada kehidupan surga. Allah menggambarkan kesenangan itu jika jauh dari iblis. Karena iblis itu musuh Nabi Adam yang nyata, dia mengajak kepada kesengsaraan, maka jangan sampai kamu terajak bujukannya sehingga engkau keluar dari kehidupan di surga, sehingga kau sengsara.
Berpijak dari gambaran hidup sejahtera diatas, langkah-langkah penting yang harus kita lakukan agar mencapai kehidupan yang sejahtera antara lain:
1. Berserah diri, Kenapa harus berserah diri ? karena segala sesuatu yang terjadi, itu semua diatur oleh Allah, mak sepatutnya kita sebagai hambanya harus menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Allah swt.
2. Berprestasi dengan amal sholeh, Selain berserah diri kita juga diwajibkan untuk berusaha. Sebagaimana dalam kehidupan di dunia jika kita ingin mendapatkan kehidupan yang sejahtera, maka yang harus kita lakukan adalah bekerja membanting tulang untuk mengumpulkan kepingan dan lembaran rupiah, kita kumpulkan menjadi satu hingga terkumpullah kepingan rupiah yang melimpah ruah. Begitu juga jika kita ingin meraih kehidupan yang sempurna di surga, kita harus selalu beramal sholeh dengan dilandasi iman yang yakin, untuk mengumpulkan pundi-pundi pahala dan meleburkan dosa-dosa.
3. Dzikir, jika kita sudah melaksanakan kedua cara tadi. ibarat sayur tanpa garam, kurang afdhol rasanya jika kita tidak menambah 1 suplemen yang terakhir yaitu berdizkir, karena dengan berdzikir Allah akan melapangkan hati kita. Sebaliknya jika kita tidak berdzikir maka Allah akan menyempitkan hati kita.
Kami ingatkan, kalau kita ingin bergaya hidup surga. Insya Allah, dengan ketiga resep diatas Allah akan menganugerahkan kepada kita hidayah untuk meraihnya. Wallahu a’lam bish shawab.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar