Senin, 25 Januari 2010

Tanda-tanda Kebahagiaan

Tanda-Tanda Kebahagiaan
OLEH : KH. THOHA MUNTAHA

Dalam kehidupan yang fana ini, sering kali kita mendapati sesuatu yang menyenangkan dan tak jarang pula kita mendapatkan sesuatu yang menyusahkan. Dalam Kitab Durratun Nasihin dijelaskan, bahwa tanda-tanda kebahagiaan & Kesengsaraan seorang manusia ada 11, yaitu :

1) MENJAUHKAN DIRI DARIPADA URUSAN DUNIA

Orang yang bahagia selalu menjauhkan diri dari perkara dunia, dan senang kepada urusan akhirat. Karena orang yang lebih mementingkan akhirat, orang tersebut mempunyai pikiran yang jauh, selalu berpikir ke depan. Sebaliknya orang yang sengsara adalah orang yang rakus terhadap harta dunia.

2) KUAT TERHADAP IBADAH DAN MEMBACA AL-QURAN.

Selanjutnya, orang akan bahagia apabila dia selalu disiplin melakukan ibadah, serta rajin membaca AL-Qur’an. Dia tidak akan melewatkan sedetik waktunya untuk beribadah kepada Allah. Orang yang selalu beribadah, maka akan dekat dengan Allah. Maka, semua perbuatannya tidak akan lepas dari Ayatullah. Sehingga segala yang dia pikirkan, dia ucapkan, selalu baik. Tanda sengsara yang kedua, adalah dimana ada pribadi yang tak mau melaksanakan ibadah, dan tidak mau membaca AL-Qur’an.

3) SEDIKIT BICARA

Orang yang bahagia tidak banyak bicara kecuali yang diperlukan, seperti slogan iklan sebuah produk rokok, “Talk Less Do More” Sedikit bicara banyak bekerja. Memang di dunia ini yang dibutuhkan adalah bukti, apaguna kita bicara jika kita tidak bisa mengamalkan. Nabi bersabda, “Lebih Baik diam daripada membicarakan hal-hal yang tidak berguna”.
Orang yang sengsara senantiasa membicarakan sesuatu yang tidak berguna, membicarakan aib orang lain. Dan juga masuk tergolong Kelompok NATO (Not Action Talk Only : tidak bekerja hanya bicara).

4) MENJAGA SOLAT LIMA WAKTU

Tanda bahagia yang ke-4 adalah Menjaga sholat lima waktu. Orang yang selalu menjaga sholat lima waktu, akan terbiasa disiplin, Menghargai waktu, mampu membiasakan melakukan sesuatu yang baik.

5) MENJAGA DARI YANG HARAM

Sesuatu yang haram dan syubhat cenderung meragukan, dan bahkan merugikan bagi diri kita yang mengamalkan. Oleh karena itu, jika kita terbiasa menjaga dari sesuatu yang haram dan syubhat, kita tidak tergolong orang yang merugi. Seperti, Khomr (minuman keras) jika kita menghindarinya, maka kita termasuk orang yang beruntung, karena kita menjauhi minuman yang mengandung racun.
Sebaliknya, Orang yang sengsara selalu mengamalkan sesuatu yang haram, bayangkan Khomr / racun diminum. Betapa sengsaranya orang tersebut, minuman yang setiap tetesannya sangat merugikan bagi jiwa dan raga.

6) BERSAHABAT DENGAN ORANG YANG SOLEH

Teman, merupakan salah satu faktor penentu kebahagiaan kita. kenapa ? karena seperti apa teman kita, cenderung menggambarkan siapa diri kita. seperti, apabila kita berdekatan dengan penjual minyak wangi maka kita akan ketularan wanginya. Maka, orang yang bahagia itu adalah orang yang bersahabat dengan orang yang sholeh, sedangkan orang yang sengsara adalah orang yang bersahabat dengan orang fasik, orang yang selalu menndustakan agama.

7) BERSIFAT MERENDAH DIRI (TIDAK SOMBONG)

Orang yang senantiasa bahagia dalam hidupnya, selalu rendah diri, tidak menyombongkan apa yang dia bisa, apa yang dia punya. Karena mereka beranggapan segala yang ada di bumi dan langit ini adlaah milik Allah. Dan Hanyalah Allah-lah yang mampu dalam segala hal. Sebaliknya, orang yang sengsara adalah orang yang buruk pengarainya, orang yang selalu sombong, melakukan perkara-perkara yang buruk.

8) DERMAWAN YANG IKHLAS.

Orang yang selalu mendermakan hartanya untuk orang yang membutuhkan, adalah tanda kebahagiaan. Sebaliknya orang yang pelit, yang enggan memberikan sedikit hartanya, merupakan ciri orang yang sengsara.

9) BELAS KASIHAN TERHADAP MAKHLUK-MAKHLUK ALLAH YANG LAIN.

Orang yang bahagia, selalu kasihan terhadap saudara-saudara yang lain. Tidak tega melihat makhluk lain, khususnya orang yang beriman tersiksa, teraniaya. Sedangkan, orang yang sengsara mempunyai sedikit rasa kasih sayang terhadap sesama, mereka tega, bahkan tidak peduli tatkala ada saudara sesama muslim meraung-raung kelaparan, tidak mampu membeli segenggam beras. Masya Allah !


10) BERMANFAAT KEPADA ORANG LAIN.

Seperti hadits nabi, “Khoirrun-Nas Yanfa’ahum linnas” yang artinya sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Disini orang yang selalu mengorbankan waktu, tenaga, serta materi untuk orang lain merupakan tanda orang yang bahagia. Mereka selalu, membantu di saat ada yang membutuhkan.
Sebaliknya orang yang sengsara, adalah orang yang selalu merugikan orang lain, dimana ada dia orang lain serasa merasa kesal, pekerjaannya hanya meminta-minta, membuat temannya susah. Itulah tanda orang yang sengsara.

11) SELALU INGAT MATI

Inilah tanda kebahagiaan yang terakhir, yaitu ingat mati. Allah berfirman, “Kullun Nafsun da’iqotul maut” yang artinya : setiap yang bernafas itu akan mati. Sama halnya dengan diri kita, setinggi apapun jabatan kita, sekaya apapun kita, kita tidak bisa terhindar dari incaran Malaikat Izrail. Oleh karena itu, orang yang selalu ingat mati itu selalu waspada, dan tidak mau melakukan hal-hal yang sia-sia. Karena mereka berprinsip, “Bekerjalah untuk akhiratmu seolah kau akan mati esok hari, dan bekerjalah untuk duniamu seolah kau akan mati tahun depan”.

Itulah tanda-tanda kebahagiaan dan kesengsaraan, yang bilamana amal yang kita kerjakan yang akan menentukan, tergolong orang yang bahagiakah kita ? atau sebaliknya orang yang sengsara. Semoga, kita tergolong orang yang bahagia dunia akhirat, Amiin (imq)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar