MARI BERTAWAKKAL
OLEH : IN’AMUL MUTTAQIEN
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah ................. dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfaal : 2)
Pada edisi kali ni kita akan membahas tentang tawakal, tawakal merupakan tanda iman kedua. Kenapa ? karena tawakkal adalah sebuah filosofi dimana kita menyerahkan semuanya kepada Allah, menyerahkan hidup dan mati kta kepada Allah, menyerahkan kaya dan miskin kita kepada Allah, berarti kita percaya kepada-Nya hanya Dia-lah yang mampu melakukan segalanya, yang mampu mengatur segala kehidupan kita. Dalam hadist dikatakan :
Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata : Suatu saat saya berada dibelakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda : “Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah, niscaya dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu , niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.” (HR. Turmuzi)
Dalam hadist di atas sudah diterangkan, bahwa hanya Allah –lah yang mampu menghendaki sesuatu, sehebat dan sepintar apapun manusia, jika Allah tidak menghendaki, mereka tidak akan bisa melakukan hal-hal yang diingnkannya, begitu juga selemah dan sebodah apapun manusia, jika Allah menghendaki, tentu mereka akan bisa melakukannya. Maka, sedari sekarang janganlah kita terlalu bergantung pada Manusia, terlalu membanggakan manusia. Karena manusia tidak mampu berbuat apa-apa, tanpa kehendak Allah, manusia hanyalah Makhluk tidak mampu menciptakan segala sesuatu, manusia hanyalah ciptaan biasa yang masih memiliki batas dalam melakukan segala sesuatu. Allah berfirman : ".......................maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung.” (QS. An-Nisaa’ : 81). Orang yang bertawakkal tidak pernah sekali-kali berputus asa, mereka selalu menyerahkan semuanya kepada Allah, memberikan hasil akhir urusan mereka kepada Sang Pencipta, mereka sudah merasa cukup dengan Dilindungi Allah.
Allah berfirman : ”Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, Dan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu ? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Alam Nasyrah : 1 -8)
Orang yang bertawakkal adalah orang yang lapang dadanya, selain Ikhlas akan segala sesuatu, mereka tidak pernah merasa mempunyai beban di dunia ini. Tidak pernah merasa keberatan akan segala sesuatu, tidak pernah mengeluh. Karena mereka yakin di balik kesulitan ada kemudahan, dimana ada kemauan disitulah ada jalan, mereka yakin dengan Allah tiada segala sesuatu yang tidak mungkin, Bersama Allah, Bisa ..!!
Tapi jangan disalah artikan, orang yang bertawakkal tidak hanya berharap saja. Melainkan orang yang giat berusaha, seperti yang dikatakan dalam lanjutan Ayat di atas, ”..... Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,... ”. Mereka tidak berhenti melaksanakan aktivitas mereka, bahkan jika sudah selesai urusan mereka, mereka akan melakukan aktivitas yang lain, dan akan terus melakukan lagi. Bahkan cara kerja mereka tidak asal-asalan, tapi mereka melakukan segala aktivtasnya dengan sungguh-sungguh. Maka, jangan mengaku menjadi orang yang bertawakkal jika kita tidak berusaha, tidak mencoba terlebih dahulu apa yang kita inginkan, serta mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.
Kesimpulan yang dapat kita petik adalah, dimana selain kita menyerahkan semuanya kepada Allah, kita juga mesti berusaha, Insya Allah dengan Izin-Nya kita akan menjadi Insan yang sukses di Dunia dan Akhirat, dengan bertawakkal iman kita akan terus bertambah, dengan berusaha apa yang kita inginkan akan terkabulkan, apa yang kita niatkan akan terlaksana. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kita harus tetap yakin 100 % kepada Allah. Hanya Dia-lah yang maha atas segalanya, yang mengatur segala kehidupan di langit dan di Bumi, yang memberikan kita nikmat nafas serta ni’mat kesehatan, yang telah memberikan kita rezeki yang terus mengalir.
Imam Tirmizi pernah berkata : ”Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan-Nya didepanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah. Ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidaklah akan menimpamu dan apa yang ditetapkan akan menimpamu tidak akan luput darimu, ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan bersama kesulitan dan kesulitan bersama kemudahan).”. itulah prinsp orang bertawakkal, marilah kita menjadi orang yang bertawakkal, agar iman kita meningkat, Marilah melapangkan dada kita, ikhlaskan segala kejadian yang terjadi, lupakan segala beban dan penat di Dunia ini, yakinlah kepada Allah, bahwa semua beban itu akan segera diberi jalan, sehingga tidak membayangi pikiran kita, serta tidak memberatkan punggung kita. MARI BERTAWAKKAL... !! (imq)
Senin, 25 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar