Senin, 25 Januari 2010

Menjunjung Tinggi Nilai Kebajikan : TAQWA 1

Kebajikan merupakan salah satu tanda taqwa yang pertama sesuai dengan firman Allah :

“… akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa… “
(QS. Al-Baqoroh : 189)

Derajat atau Kebajikan (AL-BIRR) itu derajat kebaikan yang terbaik. Melebihi derajat hasan (Baik), bahkan juga melampaui derajat KHOIR (Lebih Baik). Lalu Bagaimana Al-Birr itu, Allah Berfirman :
“ Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu Kebajikan, akan tetapi sesungguhnya Kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Baqoroh : 177)
Kebajikan adalah memberikan segala milik yang terbaik untuk dikeluarkan kepada yang membutuhkan. Contoh : tatkala di dompet kita terdapat uang pecahan 20 ribu, 50 ribu, 100 ribu. Di kala kita diminta memberikan amal jariyah / shodaqoh masjid. Maka jumlah uang kita ambil adalah standar kebajikan kita. Jika kita mengambil yang 20 ribu maka kita tergolong orang yang baik (hasan), jika yang 50 ribu kita masuk golongan khoir, dan jika kita memberikan 100 ribu atau yang terbaik, maka itulah al-birr yaitu kebajikan yang tertinggi.

Kebajikan atau al-birr juga dapat didefinisikan rela memberikan segalanya, atau semua yang kita miliki, atau yang lebih banyak itulah al-birr. Seperti abu bakar ash-shiddiq yang berkata : “kuberikan semua hartaku ke jalan Allah ya rasullah, semua masalah dan perkara anak dan istriku kuserahkan kepada allah swt.“
Al-birr juga dapat dikatakan memberikan milik kita satu-satunya yang dimana kita sangat membutuhkan benda itu, dan hanya benda-benda itu yang kita punya. Suatu kisah Rasulullah didatangi oleh seorang hamba yang membutuhkan modal untuk berbisnis, dan di kala itu Rasulullah tidak mempunya apa-apa. Tapi rasul tetap menyetujui permintaan hamba tersebut, ditanya kepada Anaknya fatimah, ya anakku apa yang kau punya untuk diberikan kepada pemuda itu. Ya Ayahku hanya kalung maskwin yang ku punya. Di minta kalung itu oleh rasulullah, dan diberikannya kepada pemuda itu. Dijuallah kalung itu, ke toko perhiasan. Karena merasa tidak asing dengan kalung yang ditawarkannya, ditanya pemuda itu, “darimana kau da[at kalung itu ?” aku dapat dari Rasulullah, jawab Pemuda itu. Penjual Perhiasan itu tahu bahwa kalung itu adalah yang dibeli Ali bin Abi Thalib untuk mas kawin fatimah. Sehingga dikembalikan lagi kalung itu ke Fatimah. Itulah manfaat al-birr. Dengan rela dan ikhlas, allah pasti akan membalasnya.
Coba dengan kita, jangankan memberikan yang terbaik, memberikan sesuatu yang nominalnya paling rendah saja kita enggan, lebih-lebih mengeluarkan nominal yang tertinggi. Atau saat kita dipaksa memberikan benda satu-satunya yang kita sayangi, itu terbukti saat kita diminta menyumbangkan pakaian ke korban bencana alam, kita pasti memberikan baju bekas kita, baju dengan merek biasa. Padahal setiap hari kita membeli dan mengenakan baju yang bagus terus. Tidak malukah kita dengan hal itu ?.
Sekarang mari kita renungi ! tergolongkah kita ke dalam kategori Al-Birr. “ Fastabiqul Khoirot “ berlomba-lombalah kita dalam mencari kebajikan. Jangan malu untuk berbuat kebajikan, janganlah takut untuk berbuat kebajikan, saat ini orang berbuat keburukan seperti maling, koruptor saja tidak malu bahkan tidak takut untuk perbuatan yang hina. Lalu, kenapa kita malu dan takut untuk melakukan kebajikan. Sehingga dari sekarang, marilah kita berbuat kebajikan. Mungkin kita belum mampu melaksanakan ibadah selayaknya para anbiya’, para salafus sholihin, tapi selalulah berbuat kebajikan. Lakukan semampu kita. (C-Anm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar