Menjauhi Ragam Perbuatan Syaithoniyah
OLEH : IN’AMUL MUTTAQIEN
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. (QS. Al-A’raf : 201)
Dari Ayat Diatas Sudah Jelas Tanda Takwa Selanjutnya Adalah Ingat Kepada Allah Dan Menghindari Dari Ragam Perbuatan Syaithoniyah. Kenapa harus begitu ? karena jika kita sudah was-was dari syaitan, dan ingat kepada Allah pada lanjutan ayat diatas disebutkan bahwa kita akan melihat kesalahan kita, sehingga kita tidak mungkin melakukan kesalahan lagi.
WAS-WAS DARI SYAITAN
Manusia adalah musuh abadi dari Syaitan, syaitan akan selalu menggoda kita tak peduli dimanapun, kapanpun, tak peduli sendiri, berkumpul bersama orang-orang, mereka selalu menggoda kita. Mereka akan berusaha keras agar manusia tergoda oleh tipuannya, dan melaksanakan perbuatan Syaithoniyah, melupakan amal ibadah kepada Allah, tidak berdzikir, tidak pula mendirikan sholat. Itulah apabila kita tidak was-was terhadap tipu daya syaitan. Kita justru tidak pernah melaksanakan perintah Allah, dan justru tidak pula menghindari larangan Allah.
Setan mempunyai tipu daya yang hebat untuk menggoda manusia agar melakukan perbuatan-perbuatan dosa besar. Cerita berikut ini adalah salah satu contoh yang diriwayatkan dari Nabi SAW.
Setan mendatangi seorang gadis dan mencekik gadis itu sehingga tak sadarkan diri. Setelah setan melakukan perbuatan itu, ia lantas mendatangi keluarga korban dan membisikkan kehati keluarga itu bahwa obat yang dapat menyembuhkan gadis itu ada pada seorang rahib dari bani Israel. Keluarga gadis segera mencari rahib yang dimaksud setelah mereka menemukannya, dibawalah sigadis kepada rahib. Tetapi rahib menolak untuk menerima gadis itu. Meskipun ditolak, keluarga gadis terus menerus mendesak, sehingga maulah ia mengabulkan harapan keluarga untuk mengobati korban. Akhirnya sang rahib mengalah. Terpaksalah ia menerima gadis itu.
Keluarga gadis segera meninggalkan gadis pada rahib. Sewaktu keluarga gadis telah tak ada dan rahib sudah bersiap akan mengobatinya, datanglah syetan membisikkan agar ia mau berbuat tak senonoh kepada si gadis. Rahib terus menerus digoda sehingga ia akhirnya tak kuasa menampik bujukan syetan. Rahib menyetubuhi sang gadis yang seharusnya ia obati. Akhirnya, gadis malang itupun berbadan dua. Waktu gadis malang itu telah hamil, syetan datang lagi menemui rahib. Ia terus menerus membisikkan dan menakut-nakuti rahib.
" Sekarang akan terbongkar rahasiamu. Bila keluarga gadis itu datang mengambil anaknya kembali, tentu mereka akan mengetahui perbuatan ini. Bunuh saja gadis itu ! Nanti bila keluarganya datang bilang saja ia sudah mati." Demikian rayu syetan kepada rahib. Akhirnya, rahib itu membunuh gadis malang tadi. Mayat gadis tersebut ia kuburkan.
Syetan segera mendatangi keluarga gadis dan membisikkan ke hati mereka bahwa rahib telah menodai anak mereka sehingga hamil dan akhirnya membunuhnya. Ramai-ramailah keluarga gadis mendatangi rahib dan menanyakan gadisnya. Rahib menjawab seperti yang dibisikkan syetan kepadanya.
" Ia sudah mati !"
Keluarga gadis marah besar dan serempak mereka menangkap sang rahib. Mereka berniat segera membunuh rahib sebagai balasan atas kematian anak gadis mereka. Pada waktu itu pula syetan datang dan berkata pada rahib. " Akulah yang telah mencekik gadis itu. Aku juga yang sudah membisikkan ini dan itu kepada keluarga gadis. Bila kamu mau selamat, maka satu-satunya cara adalah agar kamu mau patuh kepadaku. Kamu akan bisa aku bebaskan dari pembalasan mereka !"
" Dengan apa ?" tanya sang rahib pada syetan
" Sujudlah kepadaku dua kali !"
Rahib itupun segera bersujud dua kali kepada syetan. Syetan lalu berkata :" Aku bebas daripada perbuatanmu !"
Maka oleh karena itu, kita dituntut agar selalu was-was kepada Syaitan, karena ketahuilah iman kita itu sering berubah-ubah, kadang iman kita kuat, terkadang pula iman kita lemah. Nabi Adam as. Dan Siti Hawa yang mempunyai iman yang kuat pun tak kuasa menahan tipu daya Syaitan dan memakan buah Khuldi yang jelas-jelas dilarang oleh Allah. Namun, begitulah karena kita tidak mampu waspada terhadap syaitan. Sehebat apapun kita, jika tidak waspada terhadap syaitan pasti akan terkena tipuannya.
Sehingga, Tips Utama agar kita was-was kepada syaitan, hanyalah dengan ingat Allah, Berdzikir kepada Allah, melaksanakan perintah kepada Allah, beribadah. Sehingga kita akan terhindar dari tipuan syaitan, dan tidak mengerjakan yang sepatutnya tidak dikerjakan, sehingga kita menjadi golongan Muttaqien yang senantiasa beribadah kepada Allah. Mari Ingat Allah, Agar kita waspada terhadap tipuan syaitan serta terhindar dari ragam perbuatan syaitoniyah. (imq)
Senin, 25 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar