Rabu, 26 Agustus 2009

Positive Thinking, Resep SEhat Jalani Hidup




Dalam hidup ini, problematika dan kekurangan tidak bisa kita elakkan dalam setiap detik waktu yang kita jalani, tidak bisa kita hindari dalam setiap langkah yang kita langkahkan. Semua problem baik itu masalah-masalah psikis, maupun fisik. Sebenarnya semua masalah baik masalah psikis maupun masalah fisik insya Allah bisa diselesaikan asalkan ada niat yang tulus untuk menyelesaikannya. Namun, yang sering menjadi permasalahan bagi kita tatkala munculnya keputus asaan menghampiri kita. kadangkala kita justru bingung dan seperti menyesal di kala ada masalah menghampiri kita. ada yang menyelesaikannya dengan bunuh diri, minum-minuman keras, pasrah, sehingga bukannya menyelesaikan masalah yang satu tapi kita justru menumpuk masalah satu dengan masalah yang lainnya.
Yang sering adalah tatkala kita tidak diberikan sesuatu yang kurang sempurna, seperti wajah yang tidak rupawan. Seharusnya kita harus bersyukur kepada Allah yang telah memberikan wajah kepada kita, kita lihat Tumini seorang wanita renta di jawa timur yang mengidap kanker ganas di wajahnya. Sehingga mata dan hidungnya habis digerogoti oleh kanker ganas tersebut. Bukan malah kita justru pergi ke salon menghabiskan uang ratusan juta untuk operasi plastik, membiarkan pisau-pisau bedah menyayat wajah kita. bersyukurlah karena masih banyak saudara kita yang mengalami nasib serupa, bahkan lebih buruk daripada kita seperti Tumini.
Kadangkala kita juga merasa sedih, tidak puas tatkala diberikan kulit yang agak kecokelatan. Padahal semestinya kita bersyukur karena ada orang yang tidak diberikan warna kulit seperti orang-orang Albino. Dan juga masih banyak saudara kita di Afrika yang lebih hitam kulitnya daripada kita. kita juga sering bersedih saat diberikan tubuh gemuk, kita sering mengatakan, “Allah tak adil”. Padahal masih banyak saudara kita yang kekurangan makan sehingga tulang kelihatan. Bersyukurlah, be Positive thinking. Keputus asaan sewaktu-waktu juga muncul saat kita diberikan tubuh yang tidak tinggi, pendek, semestinya kita melihat pada Ucok Baba, meski hanya memiliki tubuh setinggi + 70 cm, tapi dia tetap pede, dan justru dengan kecebolannya ia justru menjadi sumber peruntungannya.
Akhir-akhir ini mengenai Ujian Nasional, saat kita mendapat nilai Nem yang rendah, sering kita menyalahkan guru kita, mengatakan bahwa guru kita tidak profesional, padahal sebenarnya kita mesti bersyukur karena banyak teman-teman kita yang gagal dalam ujian tersebut. Masih untung kita diberi kelulusan, dan mestinya kita introspeksi pada diri kita, apa yang kita lakukan selama ini, sudah maksimalkah belajar kita ? rajinkah kita masuk sekolah dan mengikuti bimbingan ? sudahkah kita berlaku baik kepada guru-guru kita ? sudahkah kita sungkem pada orang tua dan guru di saat ujian ? bagaimana perilaku kita di sekolah, dengan teman-teman kita ? sudahkah kita beribadah dan berdo’a kepada Allah swt. ? jika kita sudah mengerti kesalahan-kesalahan kita, berarti nilai yang kita dapatkan adalah kemampuan kita ! dan kita juga harus bangga karena itu hasil murni kita, yang kita kerjakan sendiri, bukan bantuan orang lain. Daripada mendapat nilai sempurna tapi bukan hasil dari jawaban kita. be positive thinking. Dan untuk motivasi, berdasarkan data dari Universitas Harvard, 10 lulusan terburuk dengan 10 lulusan terbaik, pada 10 tahun setelah lulusan kebanyakan 10 lulusan terburuk itu justru meraih sukses. Kita lihat juga Direktur pabrik motor Honda yang hanya lulusan SD. Seharusnya kita harus yakin dalam hati kita, bahwa kita harus lebih baik dari Direktur Honda. Be Positive thinking.
Tapi yang mengherankan ada saja orang yang sudah tidak memiliki kelebihan sudah Wajah tidak rupawan, ilmu tidak mumpuni, harta tidak cukup untuk makan, tapi tetap saja tidak mau beribadah kepada Allah. Maka orang seperti itu adalah orang yang paling merugi, karena sudah hina di dunia juga hina di akhirat. Oleh karena itu, dengan kekurangan itu kita seharusnya lebih taat beribadah, sehingga kita termasuk orang yang paling beruntung, meski hina di dunia, tapi di akhirat kita mampu mencium harumnya surga, Ditemani bidadari-bidadari, terhindar dari siksa neraka.
Membaca cuplikan di atas, seharusnya kita selalu berpikiran positif atau kalau kata gaulnya “POSITIVE THINKING” terhadap segala kekurangan-kekurangan kita. dan seharusnya kita berfikir Bagaimana merubah ulat menjadi kupu-kupu, bagaimana cara kita merubah kekurangan kita menjadi sesuatu yang dapat kita banggakan, jangan sebaliknya kita justru malu terhadap kekurangan yang kita miliki. Tanamkan dalam diri kita, kekurangan adalah obat kesombongan, coba bayangkan andaikata semua manusia ini tidak diberi kekurangan, yang terjadi adalah kesombongan merajalela, semua manusia mengaku tuhan karena merasa dirinya paling sempurna. Sehingga kita seharunya bersyukur karena apabila kita diberi kekurangan karena dengan kekurangan itu kita justru lebih taat beribadah kepada Allah. Maka hargailah kekurangan yang kita miliki toh itu semua dari Allah, dan Dan Allah maha mengetahui lagi sempurna. (imq)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar